Allah selalu punya cara dalam menjawab doa hambaNya. Apakah dikabulkan saat ini, tunggu nanti ataukah akan diganti dengan yang lebih baik lagi. Semuanya sudah Allah tulis dalam Lauhul Mahfudz. Bahkan Allah turut berperan dalam takdir ataupun kisah perjalanan hidup hambaNya.
Setiap manusia pasti memiliki masalah yang berbeda dalam hidup. Baik itu masalah dalam diri maupun lingkungan sekitarnya. Dan cara setiap orang dalam menyelesaikan masalahnya tentu berbeda pula. Ada yang sabar, ada yang frustasi bahkan ada yang tidak peduli sama sekali.
Namun bisakah kita mengondisikan hati untuk tetap tabah dan tegar dengan jalan cerita yang sudah Allah takdirkan dalam hidup kita? Bicara masalah hati, ia adalah pusat paling rahasia rasa yang akan membawa seseorang ke arah sedih atau bahagia. Hanya saja manusia memiliki cara tersendiri dalam mengungkapkannya.
Sebuah antologi cerpen tentang sepercik perjalanan kisah kehidupan manusia. Buku yang berjudul “Jejak Kisah Rinai” ini berisikan gambaran hati manusia dalam merespons keadaan, apakah memilih diam dengan keresahan, jengkel, sedih, kecewa atau bahkan berontak melawan karena ketidak adilan dalam hidup. Pasang surut kehidupan menjadi pewarna naskah kehidupan sebagai rangkaian cerita untuk sang pemilik rasa.
Semua karya yang dibuat berdasarkan pengalaman pribadi dan inspirasi dari orang yang dicintai. Semua cerpen yang dituliskan, rata-rata bertema waktu, kehidupan dan romansa. Bagaimana si empunya perasaan dengan kokoh berjuang untuk tetap semangat melanjutkan hidup dan menapaki tiap kisah yang telah Allah tuliskan dibawah rinai hujan.