MAAYUN DATUK
PENULIS: DE MUHAMMAD & FAHRIAH
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : 978-623-7667-13-1
Terbit : November 2019
Harga : Rp 70000
Sinopsis:
Tak ada yang paling indah selain bisa bersua kembali dengan sanak keluarga. Bisa bercanda-ria. Bisa kembali merasakan masakan khas Banjar, Kalimantan Selatan, seperti Iwak masak habang, gangan waluh, pais iwak patin, dan lontong opor yang kuahnya diberi ikan gabus yang sudah dihaluskan. Rasanya, hmm, menggoyang lidah. Masakan-masakan inilah yang selalu aku rindukan.
Empat tahun meninggalkan kampung halaman membuat rinduku membuncah.
Aku menatap masjid Al Mukarramah dengan penuh kerinduan. Masjid yang unik, berarsitektur tradisional Kalimantan ini terletak di Banua Halat Kiri, kecamatan Tapin Utara, berjarak sekitar 2 km ke arah barat kota Rantau, kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Transportasi menuju masjid yang dikeramatkan ini terhubung dengan lancar. Baik itu dari ibukota propinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, maupun daerah-daerah lainnya. Dari Banjarmasin jarak yang harus ditempuh sekitar 112 km ke arah utara.
Banua Halat merupakan nama desa yang berusia tua. Pada abad ke 17 desa Banua Halat bersama-sama dengan banua Padang, Parigi, dan Gadung dikenal dengan nama Banua Ampat, sebagai salah satu wilayah teretorial Kerajaan Banjar yang berpusat di Martapura. Dan dalam terminologi masyarakat banua Halat Kiri dan sekitarnya, Banua berarti sebuah kampung, sedangkan Halat berarti perbatasan. Maka secara harfiah Banua Halat berarti kampung/desa perbatasan.
Maayun Datuk, adakah dirinya akan kembali berbagi ayunan dengan Datuk? Sebuah tradisi turun temurun sejak 17 Abad silam.
www.guepedia.com
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys