ANTOLOGI KALIMATs KOMA


Harga : Rp.79,000

Berat : 150 Gram

Penulis : Tim MGMP Bahasa Indonesia Kota Malang

Jumlah Pembelian




ANTOLOGI KALIMATs KOMA

PENULIS: Tim MGMP Bahasa Indonesia Kota Malang

Ukuran : 14 x 21 cm

ISBN   : 978-623-7752-15-8

Terbit   : Januari 2020

Harga  : Rp 79000

www.guepedia.com

 

Sinopsis:

 

Sebuah kumpulan karya para guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia Kota Malang, berjudul ANTOLOGI KALIMATs KOMA (Karya Literasi Madrasah Tsanawiyah Kota Malang). Buku ini terdiri atas tiga jenis antologi, yaitu: Antologi Puisi, Antologi Cerpen, dan Antologi Opini/Artikel. Penulisan Antologi Puisi didasari oleh tema “Surat Kecil untuk Murid-Muridku”. Tema yang mendasari penulisan Antologi Cerpen, “Sepenggal Kisah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”. Adapun tema yang diusung pada penulisan Antologi Opini/Artikel berupa “Tantangan Pendidikan Era Zero, Sebuah Problematika dan Dilematika)”.

 

Karya Antologi ini layak dinikmati para pembaca Indonesia pada umumnya, para peserta didik dan guru pada khususnya. Dalam Antologi puisi banyak diurai ungkapan rasa penuh cinta para guru pada pesesta didiknya. Bukan hanya sekedar nasihat yang mendogma peserta didik. Namun, lebih mengurai olah rasa nan penuh kasih agar para peserta didik kelak menjadi penerus bangsa yang mampu berdikari mandiri melanjutkan peri-pembangunan negeri ini. Bahkan, puisi Riyono sangatlah menggelitik isinya. Meluapkan rasa penuh kejujuran guru atas segala ke-alpa-annya dan “merasa malu” sebagai ungkapan permohonan maafnya. Sungguh sebuah karakter kerendahan hati yang patut menjadi teladan terbaik baik para peserta didik. Pembaca pasti kian mengharu biru saat membaca puisi-puisi karya penulis lain, seperti: Nur Chasana, Kusmiati, Yuli, Hilya, dan lain-lain.

 

Yang tak kalah seru pada tulisan susastra bergenre cerpen. Cerpen menarik karya Yoga sangat memukau isinya. Mengisahkan “gita asa di sebuah perpustakaan sekolah”. Cerita Fifin Endriana pun tak kalah menarik. Ditambah goresan pena fiksi Syafiudin semakin menambah rasa intuisi yang kian mengimajinasi benak para pembacanya.

 

Pada bagian Antologi Opini/Artikel, Zulfiki berani menjawab problematika pemdidikan era zero dengan mengangkat ide cerdasnya berupa “Eksistensi Guru yang Memberdayakan”. Di sisi lain, Annestiana tetap mempertahankan “Pendidikan Kesopanan” harus tetap hadir di kancah pendidikan nasional dari zaman ke zaman. Sesi Antologi Opini ini berasa kian bermutu saat Yuyus Robentien berani menantang dilematika pendidikan era zero dengan menghadirkan obsesinya tentang “Guru Tauhid, Guru Kehidupan (Eksistensi Guru yang Tak Tergantikan pada Era 4.0)”.

 

Nah, jangan salah mengambil keputusan. Tinggalkan keraguan, segera miliki dan baca buku inspiratif-intuitif-imaginatif ini sebagai koleksi bacaan terbaik Anda. Salam literasi, salam berkemajuan sejati!

 

www.guepedia.com

Email : guepedia@gmail.com

WA di 081287602508        

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys