Hanya Peti Abu-Abu
PENULIS: Ahmad Barep Prayogo
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : 978-623-270-075-8
Terbit : Mei 2020
Harga : Rp 73000
www.guepedia.com
Sinopsis:
Abel seorang anak polos yang kesehariannya hanya menghadap layar komputer. Bermain game adalah kewajiban baginya. Ia tak perduli lagi dengan sekolah dan mata pelajaran yang menurutnya hanya memperbodoh dirinya, karena ia dituntut memahami semua materi yang diberikan. Ia hanyalah seperti ikan yang keahliannya berenang, bukan ikan yang disuruh memanjat, pasti ikan itu akan merasa bodoh dan dungu. Dia bukanlah robot yang bisa mengerjakan semuanya. Dia hanya anak kecil nan lugu. Ia hanya ingin bermain dan bermain hingga menjadi juara karena ia merasa di sinilah bakatnya.
Pada suatu ketika, Abel dan Rahel, wanita yang disukainya itu mendapat tugas untuk melakukan Talent Show di rumah sakit. Hal itu digunakan untuk menghibur para pasiesn di sana. Rahel menari dengan anggun bersama gerakan tarian lihai Abel. Setelah acara itu, Abel mengungkapkan rasa cintanya kepada Rahel dan Rahel menerimanya. Mereka menjadi sepasang kekasih. Namun, Abel tidak tahu bahwa sesungguhnya Rahel itu anak yang kekurangan kasih sayang dari orangtuanya karena ibunya menikah lagi dan tidak memperdulikan Rahel. Rahel pun mempunyai penyakit kanker. Hidupnya tak lama lagi. Sehingga ia berusaha mempersiapkan acara malam kematian itu. Itu bukanlah bercandaan, namun simulasi sesungguhnya, sebelum ia dinyatakan benar-benar meninggal.
Ketika malam kematian tiba, Rahel berdandan sangat cantik. Ia mengucapkan kata-kata sebagai tanda perpisahannya. Peti abu-abu inilah yang menjadi tempat melakukannya malam kematian. Abel yang telah mengetahui kebenarannya dari mamahnya yang tidak sengaja terdengar pembicaraannya oleh Abel, langsung pergi tak mau melihat acara itu. Ia sedih dan merasa hancur.
Ketika esoknya, Rahel pulang ke rumah mamahnya dan meninggalkan Abel beserta teman-temannya. Hati Abel tambah semakin hancur, karena di detik-detik kepergian Rahel menuju ke hadapan Tuhannya, ia tak ada di sampingnya. Hingga pada suatu hari, Abel mendapat telepon dari mamahnya Rahel bahwa Rahel telah pergi untuk selamanya. Hanya peti abu-abu yang menjadi pengingat Abel akan Rahel yang pernah memiliki hatinya. Akan Rahel yang cantik rupawan dengan senyum yang indah.
www.guepedia.com
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys