SINOPSIS :
Dia cantik seperti bidadari. Senyumnya indah seperti pelangi. Tawanya hangat seperti mentari.
Semua berawal dari Aku yang tengah patah hati. Meninggalkan studyku dan memutuskan untuk mengasingkan diri dirumah Oma,Bandung. Memutuskan untuk tidak akan jatuh cinta, tapi Tuhan memberi takdir lain. Hal yang tak pernah terbayang dibenakku. Bertemu dengannya dan menghabiskan waktu bersamanya, membuat luka dihatiku yang kupikir tidak akan bisa sembuh lama lama mengikis bersama sang waktu. Dia seperti malaikat tanpa sayab yang sengaha Tuhan kirim untukku. Mengenalnya, merupakan sebuah obat dari segala sakit. Terutama sakit hatiku.
Dia berbeda. Dia yang tak pernah putus harapan, Dia bertahan seperti akar menahan pohon, Dia Merelakan seperti pohon yang menggugurkan daun. Dia seperti pelangi cantik indah meski tertutup kabut hitam. Dia pelangi tak Berwarna.