Teori Keseimbangan Antara Keyakinan, Ketakdiran dan Khusnudhan


Harga : Rp.87,000

Berat : 200 Gram

Penulis : Saroas J.K.

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU              : Teori Keseimbangan Antara Keyakinan, Ketakdiran dan Khusnudhan

PENULIS                      : Saroas J.K.

PENERBIT                    : GUEPEDIA

ISBN                              : 978-623-294-701-6

TAHUN TERBIT            : Oktober 2020

JENIS BUKU                 : Buku agama islam

KONDISI BUKU             : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

Sinopsis :

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang memiliki Asmaul Husna, Tuhan yang wajib kita yakini keesaan-Nya, Tuhan yang wajib kita menerima takdir-Nya, Tuhan yang wajib kita berkhusnudhan kepada-Nya tanpa harus memilih-milih.
Adalah Imam Ali Bin Abi Thalib R.A yang menjelaskan tentang keyakinan dan ketakdiran secara sederhana.
1.    "Islam adalah penyerahan diri – penyerahan diri ialah keyakinan – keyakinan ialah pembenaran – pembenaran ialah ikrar – ikrar ialah pelaksanaan – pelaksanaan ialah amal perbuatan.
2.    "(Ketika itu seorang laki-laki bertanya tentang qadha dan qadar (takdir), Imam Ali Bin Abi Thalib R.A menjawab) :
Itu (qadha dan qadar "takdir") adalah jalan amat gelap, janganlah kau melewati – lautan amat dalam janganlah kau mengarunginya. Dan (qadha dan qadar "takdir") rahasia milik Allah SWT, janganlah coba-coba menyingkapnya."
Nabi Muhammad SAW, bersabda :
"Allah SWT, berfirman : "Aku senantiasa dalam anggapan (prasangka) hamba-Ku, kepada-Ku ......" (HR. Bukhari)
Keyakinan, ketakdiran, dan khusnudhan adalah bagian yang saling berhubungan yang tidak dapat dilepaskan salah satunya, karena dengan menghubungkan ketiga-Nya (memasukkan ke dalam hati), maka dengan sendirinya akan membawa kita kepada apa yang menjadi tujuan hati, yaitu hati yang ikhlas (ikhlas dalam keyakinan, ikhlas dalam ketakdiran, dan ikhlas dalam berkhusnudhan kepada Allah SWT), Insya Allah.
Dalam buku ini, umat Islam akan mendapatkan bagaimana cara berkhusnudhan kepada sesama hamba-hamba Allah SWT, dan berkhusnudhan kepada lingkungan (bumi), Allah SWT, secara cerdas. Insya Allah.