JUDUL BUKU : BENARKAH SEMUA AGAMA SAMA
PENULIS : Ahmad Khoirul Fata
ISBN : 978-623-319-110-4
PENERBIT : GUEPEDIA
TAHUN TERBIT : Desember 2020
JENIS BUKU : BUKU AGAMA, AJARAN ISLAM, NON FIKSI
KONDISI BUKU : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA
DESKRIPSI BUKU :
Buku ini mengajak pembaca untuk memahami apa sebenarnya gagasan pluralisme agama itu, dan bagaimana pandangan Islam terhadap konsep tersebut. Penulis menekankan bahwa agama-agama memiliki perbedaan mendasar dalam ajaran dan keyakinannya, dan bahwa pemahaman yang salah terhadap pluralisme agama dapat merusak kesucian dan eksklusivitas agama.
Dalam buku ini, penulis memaparkan argumen-argumen yang dipakai kelompok Islam liberal dalam mempromosikan gagasan pluralisme agama, serta membongkar kesalahan pemahaman mereka terhadap ajaran agama. Buku ini juga memaparkan kajian dari sisi akidah, tafsir, dan sejarah, serta membandingkan ajaran agama-agama yang ada di dunia.
"BENARKAH SEMUA AGAMA SAMA?" adalah buku yang sangat penting untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman tentang agama dan memahami tantangan-tantangan yang dihadapi dalam dunia yang semakin kompleks ini. Penulis memberikan analisis yang tajam dan kritis, namun tetap mudah dipahami, sehingga buku ini cocok untuk pembaca dari berbagai kalangan, baik akademisi, praktisi, maupun masyarakat umum.
Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja
Sinopsis :
Kemunculan Jaringan Islam Liberal (JIL) melahirkan pro-kontra di kalangan masyarakat muslim di Indonesia. Banyak gagasan-gagasan JIL yang mendapatkan respon balik dari berbagai kalangan. Salah satu gagasan yang kontroversial adalah wacana tentang pluralisme agama. Gagasan ini mendapatkan respon keras dari MUI dengan mengeluarkan fatwa haram dan sesat. Di sisi lain sekelompok intelektual muda Muslim yang sedang studi di Malaysia memberikan respons dengan landasan akademik yang cukup kuat dengan mendirikan lembaga studi INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations). Jika penolakan kelompok penentang JIL lain lebih didasarkan pada tekstualitas agama, intelektual INSISTS juga mendasarkan argumennya pada khazanah intelektual Barat modern. Buku ini menelaah secara mendalam gagasan pluralisme agama JIL dan ide-ide penolakannya oleh INSISTS. Dari telaah atas karya-karya eksponen JIL ditemukan pemaknaan pluralisme agama menurut mereka sebagai paralelisme kebenaran agama-agama. Gagasan ini kemudian dikritik secara keras oleh aktivis INSISTS dan dituding dapat mengaburkan kebenaran dan ekslusivisme Islam. Studi perbandingan dua gagasan itu kemudian dicoba carikan jalan tengah dengan tawaran sebuah model keberagamaan yang toleran tanpa mengorbankan keyakinan atas eksklusivisme Islam.