HISTORIOGRAFI KESULTANAN DEMAK DEMAK 1500-1568 : KERAJAAN PENYEBAR AGAMA ISLAM DI PULAU JAWA


Harga : Rp.66,300

Berat : 150 Gram

Penulis : Abu Tholqin

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU              : HISTORIOGRAFI KESULTANAN DEMAK DEMAK 1500-1568 : KERAJAAN PENYEBAR AGAMA ISLAM DI PULAU JAWA

PENULIS                      : Abu Tholqin

PENERBIT                    : GUEPEDIA

ISBN                              : 978-623-7527-78-7

TAHUN TERBIT            : April 2021

JENIS BUKU                 : Buku agama islam, Sejarah

KONDISI BUKU             : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

Sinopsis :

Mengutip Thomas Kuhn, Sejarah merupakan Repository (gudang). Pada umumnya gudang berisi peralatan yang tidak dipakai, namun masih berfungsi. Sejarah memang sudah tidak ada di hadapan kita, bahkan bisa jadi terkesan kusam. Namun, salah fungsi dari sejarah adalah mengingatkan kita akan kegemilangan dan kesuraman masa lalu.

Dari kegemilangan, kita bisa merekam langkah-langkah yang membuatnya ada. Rekaman itu bisa kita replikasi, untuk diaplikasikan pada masa kini. Dari kesuraman, kita dapat berhati hati menghadai masa depan, dengan menghindari tahap-tahap yang menjerumuskan kita padanya.

Buku yang ada di hadapan pembaca ini berasal dari tugas mata kuliah Historiografi penulis dari Bapak DR, H. Ajid Thohir MA, sewaktu berkuliah di pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tulisan ini mencoba merekonstruksi salah satu kesultanan Islam yang pernah mengada di pulau Jawa. Sebagai kerajaan penyebar Islam pertama di pulau jawa, Demak pernah menjadi kerajaan besar, yang sanggup menggentarkan nusantara, bahkan dunia. Setelah melalui masa keemas an, kesultanan ini pun runtuh dan digantikan Pajang. Kronologi dan struktur kerajaan ini amat unik, karena berasal dari riungan para wali, yang mewujud kesultanan.

Semoga dari buku ini, kita dapat memetik pembelajaran, mengenai sinergi ahli agam dengan pemerintah, agar negara kita bisa maju dan disegani. Dari keruntuhannya, kita juga bisa belajar, bagaimana menghindari perpecahan, dan saling menghormati.