Ketika Arfani membuka pesan di facebooknya, “Maafkan Nurul kak, Nurul tidak bisa bertahan dalam kerinduan karena jarak nan jauh. Sebaiknya kita akhiri saja kisah cinta kita, cukup sampai di sini. Terimakasih telah memberikan cinta dan kasih sayang pada hati ini.”

Setelah melihat pesan di atas, air mata Arfani mulai menetes. Tubuhnya terlalu lemah untuk melihat wanita yang ia cintai berdampingan dengan orang lain. Hatinya terlalu hancur untuk merasakan sakit. Matanya memerah karena terlalu banyak meneteskan air mata. Air mata yang tulus menggambarkan betapa jujurnya laki-laki mencintai.

Kenapa Nurul meninggalkan Arfani? Dan apa yang dilakukan Arfani saat mengetahui Nurul wanita yang dicintainya berpacaran dengan orang lain?

Selengkapnya di dalam buku ini.