JUDUL BUKU : Membangun Harmoni Antar-Umat Beragama
PENULIS : Miftahul Anam, Khavita Anggreini, Puji Ayu Lestari, dkk.
ISBN : 978-623-6429-38-9
PENERBIT : GUEPEDIA
TAHUN TERBIT : Juni 2021
JENIS BUKU : Agama
KONDISI BUKU : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA
DESKRIPSI BUKU :
Buku ini mengupas tuntas persoalan universal yang dihadapi oleh setiap pemeluk agama, yaitu proses pemahaman atas ajaran agama. Ketika adanya perbedaan dalam pemahaman tersebut, maka perselisihan dan konflik tak terhindarkan. Namun, dengan membangun dialog antarumat beragama, kesalahpahaman dapat terkikis dan hubungan harmonis dapat terwujud.
Buku ini juga mengajak pembaca untuk memahami bahwa agama bersifat absolut karena bersumber dari realitas mutlak dari Tuhan, sedangkan manusia bersifat relatif. Oleh karena itu, saat agama dibangun oleh manusia, absolutitasnya dapat mengalami proses relativitas dan bahkan distorsi. Namun, dengan membangun dialog, keberagaman agama dapat disikapi dengan bijak dan harmoni dapat terwujud.
Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja
Sinopsis :
Masyarakat Indonesia yang majemuk dalam agama dan keberagamaan ini sering kali menjadi pemicu skat- skat pembeda antar satu dengan yang lain, oleh karena itu suda saatnya kita sebagai Civitas Akademika tanggap dengan problem yang dihadapi masyatakat kita.Buku ini hadir sebagai ekspresi pemikiran dari mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam atas isu-isu yang muncul saat ini di tengah masyarakat terkait dengan perbedaan dalam beragama dan keberagamaan yang sering kali menjadi pembeda antar satu dengan yang lainnya, dan tidak sedikit yang pada akhirnya menimbulkan konflik.
Saat ini penting sekali mendesain bagaimana agar dapat terbangun harmoni di tengah kerukunan masyarakat yang majemuk. Tentunya satu dengan yang lain harus bersinergi untuk saling memahami, tidak menyinggung hal-hal yang bersifat prinsif terkait dengan keyakinan dan pemahaman yang dimiliki orang lain.
Problem universal yang tidak dapat dihindari oleh setiap pemeluk agama adalah persoalan yang berkaitan dengan proses pemahaman atas ajaran agama. Sampai kapanpun persoalan tersebut akan terus berlanjut, dikarenakan adanya perbedaan yang mendasar antara watak agama dengan realitas manusia. Agama bersifat absolut karena bersumber dari realitas mutlak dari Tuhan. Sementara manusia bersifat relatif. Ketika dibangun oleh manusia, absolusitas agama mengalami proses relativitas, bahkan juga distorsi. Setiap klaim pemutlakan yang dibangun oleh masing-masing kelompok agama dapat menjerumuskan hubungan antarumat beragama dalam kemelut perseteruan yang tidak ada ujung pangkalnya. Perseteruan ini semakin krusial jika basis material antara kelompok agama yang satu dengan yang lain terjadi ketimpangan yang cukup tajam. Oleh karena itu, perlu membangun dialog. Ada dua hal yang dapat diperoleh dari dialog, yaitu: terkikisnya kesalahpahaman yang bersumber dari adanya perbedaan bahasa dari masing-masing agama.