UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM BABAD SEKATEN, Suatu Tinjauan Filologis
Penulis : Mulyono Atmosiswartoputra
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : 978-623-6410-56-1
Terbit : Juli 2021
Harga : Rp 106000
Sinopsis :
Babad Sekaten menguraikan sejarah diadakannya keramaian Sekaten. Melihat kenyataan bahwa masyarakat Jawa pada waktu itu menyukai tontonan gamelan dan sering pula menghubungkannya dengan upacara keagamaan, maka berawal dari situlah keramaian itu ada. Adat-istiadat masyarakat diwujudkannya dalam bentuk keramaian Sekaten, namun segala sesuatunya diselaraskan dengan ajaran agama Islam. Inilah taktik dakwah para wali pada zaman Demak. Keramaian itu terus berlanjut hingga zaman Surakarta dan Yogyakarta, bahkan hingga kini masih dapat kita saksikan setiap bulan Mulud (menurut kalender Jawa) atau Rabiul Awal (menurut kalender Hijriah).
Selain berisi sejarah awal mula timbulnya keramaian Sekaten, dalam buku ini juga dibicarakan perjalanan sejarah Sekaten sejak Demak, Cirebon, Mataram, Kartasura hingga Surakarta dan Yogyakarta.
Buku ini juga membicarakan simbol-simbol yang terdapat dalam Babad Sekaten, seperti gunungan yang merupakan simbol kemakmuran, upacara narendra yang merupakan tanda kebesaran raja, dan simbol-simbol lain seperti makan sirih sekapur, kelir ‘layar’, gedebog ‘batang pisang’, dan blencong ‘lampu’ dalam pertunjukan wayang yang merupakan lambang kehidupan manusia. Pun masjid Demak dengan atap tumpang dan saka tatal-nya juga merupakan simbol yang berkaitan erat dengan ajaran agama Islam. Selain itu, masih banyak unsur-unsur budaya lainnya yang terdapat dalam Babad Sekaten yang dibahas dalam buku ini.
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys