Pada Akhirnya Bukan Kamu


Harga : Rp.80,750

Berat : 220 Gram

Penulis : Nilamra

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU       : Pada Akhirnya Bukan Kamu

PENULIS               : Nilamra

ISBN                      : 978-623-229-480-6

PENERBIT            : GUEPEDIA

TAHUN TERBIT    : Oktober 2021

JENIS BUKU         : Agama, Perjalanan Hidup, Agama Islam

KONDISI BUKU    : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

DESKRIPSI BUKU :

Buku ini menceritakan tentang kisah cinta yang berawal indah dan kemudian patah, memaksa sang tokoh untuk mencari penyembuhan luka hatinya. Namun, dengan kekuatan cinta yang masih menyala, sang tokoh mencoba memulai kembali dengan sosok yang berbeda, dan kisah cinta yang baru. Namun, seperti takdir yang sudah ditentukan, luka selalu menjadi akhir dari setiap cerita cinta.

Namun, buku ini lebih dari sekadar kisah cinta yang berakhir tragis. Ia adalah sebuah refleksi tentang hidup dan bagaimana manusia berharap. Dari pengalaman hidupnya, penulisnya menyadarkan kita bahwa harapan pada manusia tidak selalu membawa kebahagiaan, namun bisa juga berakhir pada luka yang memerah.

Segera dapatkan buku dengan judul " Pada Akhirnya Bukan Kamu", Penulis : Nilamra., penerbit Guepedia, sekarang juga.

Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja

Sinopsis :

Berharap pada manusia selalu membawa pada sebuah nestapa yang berakhir luka. Dan adakalanya hidayah itu datang dari sebuah guncangan yang begitu menyakitkan, namun itu yang terbaik bagi pengharapan yang tak diperkenankan..

Semua alur pengharapan itu telah nyata tergores mengisi lembaran-lembaran buku ini. Dari sebuah kisah yang berawal indah lalu patah, kemudian kembali disapa asmara pada sosok yang berbeda, melalui kisah cinta yang berbeda, dan pada akhirnya luka yang selalu ada di setiap akhir ceritanya.

Luka yang memerah tak pernah padam, terus mencari tempat penyembuhan yang nyaman, namun ternyata tak sesuai bayangan. Karena sebenarnya luka itu belum sembuh, ia masih sama, hanya saja berpindah pada tempat yang berbeda.

Kesalahan yang terus diulang pasti akan menemukan titik penyesalan, mungkin dari penyesalan tersebut tumbuhlah sebuah kesadaran mengapa luka itu diciptakan.

Dan pada akhirnya kesadaran yang sesungguhnya adalah tentang ‘hanya rasa kecewalah satu-satunya jalan yang harus ditempuh oleh seseorang yang terlalu berharap kepada manusia sepertiku'.

Luka itu adalah takdirku, kisah cinta yang tak pernah mendapat restu dari-Nya, tiba waktunya untuk berakhir, dan itu juga bagian dari takdir. Takdir terbaik yang Allah pilihkan atas kesalahan yang dengan sadar terus dilakukan.