Salju Pertama di Incheon


Harga : Rp.87,550

Berat : 260 Gram

Penulis : Dhesita Kosasih

Jumlah Pembelian




Salju Pertama di Incheon

Penulis : Dhesita Kosasih

Ukuran : 14 x 21 cm

ISBN : 978-623-398-000-5

Terbit : Oktober 2021

Harga : Rp 103000

www.guepedia.com

 

Sinopsis :

 

Kang Ji Won, seorang kartunis yang berbakat. Ia merupakan wanita pekerja keras, sejak kecil ia hanya tinggal bersama Appa dan saudara lelakinya karena sang Omma telah pergi untuk selamanya. Hingga suatu ketika nasib mempertemukannya dengan pemuda yang berasal dari luar negaranya. Pertemuan di masa kecil tersebut membuat Ji Won tak bisa melupakan Kenangan masa kecilnya.

Hingga ia bersedia menunggu sang pemuda tersebut, karena pemuda tersebut berjanji akan datang pada saat turun salju untuk pertama kali setiap musimnya. Pemuda tersebut berjanji akan kembali ke Incheon tempat Kang Ji Won tinggal.

Di saat kekosongan melanda hatinya, seorang lelaki datang menawarkan cinta yang hangat untuknya. Kesetiaan seorang Kang Ji Won akan diuji secara pelan namun pasti.

Kini 20 kali musim salju telah berganti, Apakah pemuda tersebut akan memenuhi janjinya pada Ji-Won?

Mampukah Kang Ji Won menepati janjinya untuk selalu menunggu sang pemuda tersebut setiap musim salju tiba?
Bila 

Menunggu adalah caraku untuk dapat meluangkan waktu sejenak, mempersiapkan rangkaian kosa kata di gerbong kepala untuk kuceritakan kepada seseorang.

Menunggu adalah jawaban doaku, dimana seseorang yang aku tunggu mampu melewati berbagai rintangan untuk bertemu.

Menunggu adalah kesepakatan yang dibuat, tentang bagaimana aku akan menepatinya.

Menunggu adalah kenangan manis, saat dimana aku akan memutar balik waktu, ketika bersama orang tersebut dan ketika itu pikiranku sepenuhnya olehnya saja.

Menunggu adalah panggung pertunjukan, sebagaimana aku bermain peran dan meyakinkan para penonton tentang setiap kata yang kuucapkan.

Menunggu adalah pekerjaan terhebat yang aku lakukan, pekerjaan yang penuh komitmen dan kesungguhan. Pekerjaan yang menggunakan hati bukan energi.

Menunggu bukan berarti aku diam, sejatinya aku sedang bergerak melewati waktu itu sendiri.

Kemudian aku bertanya, adakah seseorang menungguku?

Seperti musim gugur yang setia menunggu kedatangan musim dingin, ia kan selalu mengharapkan sebuah rasa dingin dan rasa sepi. Begitulah hakikatnya sebuah kehidupan.

 

 

 

www.guepedia.com

Email     : guepedia@gmail.com

WA di 081287602508

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys