Antara Broken Home dan Konsumerisme
Penulis : Yuni Retnowati
Ukuran : 14 x 21 cm
ISBN : 978-623-398-308-2
Terbit : Januari 2022
Harga : Rp 120000
Sinopsis :
Emo ergo sum , saya belanja maka saya ada itulah slogan hidup manusia saat ini yang berada dalam budaya konsumtif. Istilah lain yang dipopulerkan Firovani (2013) adalah I shop therefore I am.
Budaya konsumsi menjadi fenomena yang menonjol dalam masyarakat Indonesia. Orang membeli barang bukan karena membutuhkan barang tersebut tetapi karena tindakan membeli tersebut memberikan kepuasan bagi dirinya.
Remaja broken home yang kebanyakan memiliki permasalahan personal dianggap rentan melakukan pembelian kompulsif, yaitu pembelian yang dilakukan sebagai akibat dari adanya peristiwa yang tidak menyenangkan, rasa tertekan atau bosan. Tetapi ternyata banyak ditemukan remaja broken home yang tidak menunjukkan perilaku konsumtif dengan melakukan pembelian kompulsif .
Perilaku komunikasi dalam menyikapi pembelian kompulsif menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal dilakukan dengan cara menegur, mengkonfirmasi atau menanyakan, menasehati dan mengingatkan. Komunikasi non verbal dengan mengucapkan kalimat berintonasi rendah sambil menatap atau merangkul. Meskipun perilaku komunikasi tidak secara tegas melarang pembelian kompulsif tetapi berusaha mengajak berpikir logis tentang pola konsumsi yang benar.
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys