Pondok Pesantren Mengapa Sangat Penting Untuk Anak Masa Kini. SANTRI


Harga : Rp.86,140

Berat : 160 Gram

Penulis : Yusril Mahendra S.Pd.

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU      : Pondok Pesantren Mengapa Sangat Penting Untuk Anak Masa Kini. SANTRI

PENULIS               : Yusril Mahendra

QRCBN                  : 62-39-1065-623

PENERBIT            : Guemedia Group

TAHUN TERBIT   : Agustus 2022

JENIS BUKU        : Pendidikan

KONDISI BUKU  : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

                                                                  

 

DESKRIPSI BUKU :

 

Buku ini mengungkapkan bagaimana pesantren telah melahirkan para ulama besar seperti Imam asy-Syafi'i, Imam al-Bukhari, Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan ratusan ribu ulama lainnya yang tidak bisa ditandingi oleh generasi pemikir di era modern ini. Buku ini menekankan pentingnya mempelajari agama dari sumber yang benar dan memahami nilai-nilai Islam dengan benar, sehingga dapat memperkuat akar budaya dan meningkatkan kualitas diri sebagai manusia yang beriman dan bertakwa.

 

Buku ini menejaskan kenapa pesantren sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak masa kini yang semakin mudah terpengaruh oleh arus modernisasi. Yusril Mahendra mengajak kita untuk kembali ke akar budaya dan mempelajari Islam dari sumber yang benar, sehingga kita dapat menjaga dan memperkuat akidah sebagai seorang muslim.

 

Buku ini mengungkapkan hakikat dari prinsip-prinsip pendidikan keagamaan yang sudah dipegang oleh pesantren sejak lama, dan mengapa hal itu penting untuk diterapkan pada anak-anak masa kini.

 

 

Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja

 

 

Sinopsis :

Buku ini berupaya menjabarkan hakikat dari prinsip-prinsip pendidikan keagamaan, yang mesti dipegang guru maupun pelajar. Prinsip-prinsip itulah yang sudah sejak lama dipegang oleh pesantren, dan jauh sebelum itu telah melahirkan Imam asy-Syafi’i, Imam al-Bukhari, Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan ratusan ribu ulama lain yang agaknya tak bisa ditandingi oleh generasi-generasi pemikir di era modern ini. Apalagi oleh para cendekiawan yang menimba pengetahuan Islam justru dari dosen-dosen non-Muslim, atau mempelajari Islam dari buku-buku karya para pemikir Yahudi dan Kristen.

Belajar agama jelas tidak bisa disamakan dengan belajar fisika atau matematika. Sebab agama bukan sekadar ilmu pengetahuan, atau informasi-informasi yang bisa didapat dengan cara yang instan dan otodidak. Belajar agama membutuhkan keyakinan yang kuat, riyadhah dan kebersihan hati, tata krama yang luhur, dls. Jika tidak, maka yang didapat bisa saja hanyalah sesuatu yang palsu.

www.guepedia.com

Email     : guepedia@gmail.com

WA di 081287602508

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys