Buku ini memuat cerpen-cerpen dengan setting tanah Aceh masa konflik bersenjata maupun peristiwa pasca bencana tsunami melanda daerah serambi mekah ini. Dalam cerpen penggali rencong tema konflik bersenjata antara tentara pemerintah dengan masyarakat Aceh penentang pemerintah dapat dibaca dalam buku ini. Melalui tokoh Gam Ubit cerita ini mengalir dan menguraikan perihal konflik bersenjata yang berdarah-darah itu. Gam Ubit adalah tokoh yang memiliki dendam pada Lem Gemuk dikarenakan Lem Gemuk merupakan kaki tangan tentara pemerintah.
Dalam cerpen yang berjudul “Cahaya di Meunasah kami’, prahara masa konflik lebih tergambar secara luas, yakni bagaimana konflik bersenjata juga membuat masyarakat ketakutan melakukan aktivitas di malam hari. Aktivitas salat ke mesjid (meunasah) juga terganggu karena masyarakat takut ke luar rumah.
Sedangkan peristiwa pasca tsunami dalam buku ini dapat dibaca dalam cerpen “ Lamno Pada Sebuah Kenangan”.cerita yang mengisahkan dahsyatnya bencana tsunami yang menghancurkan pesisir pantai barat Aceh.Dan tentunya dalam cerita ini juga disuguhkann kisa romantic-tragis antara tokoh aku dengan Dek Nong.