HARTA DALAM AL-QUR'AN


Harga : Rp.109,500

Berat : 280 Gram

Penulis : Eko Setyo Budi

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU               : HARTA DALAM AL-QUR'AN

PENULIS                      : Eko Setyo Budi

PENERBIT                    : Guemedia Group

QRCBN                         : 62-39-8139-705

TAHUN TERBIT            : OKTOBER 2022

JENIS BUKU                 : Agama Islam, Non Fiksi

KONDISI BUKU             : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja

Sinopsis :

Untuk Kehidupan Dunia Dan Bekal Akhirat Dalam agama Islam, harta memiliki kedudukan yang penting sebab harta ada kaitannya dengan kegiatan ekonomi dan ibadah, sehingga harta sangat diperhatikan di dalam maqashid syariah dan menjadikannya salah satu poin penting, yaitu memelihara atau menjaga harta. Islam telah memberikan perhatian khusus terhadap harta baik cara mendapatkannya maupun penggunaannya, sehingga harta yang dimiliki itu mempunyai nilai ibadah di sisi Allah dalam rangka pencapaian kehidupan yang lebih bahagia di akhirat disebutkan dalam QS. Al-Qashash [28] ayat 77, firman-Nya :  Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu dunia...”

Dengan demikian harta bagi manusia secara umum ada dua fungsi :   Pertama, harta untuk kehidupan dunia, karena dengan harta manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanpa harta manusia sulit untuk menjalankan kehidupan manusia di dunia dan menjalankan misi membangun masyarakat. Kedua, harta sebagai bekal untuk kehidupan akhirat, karena harta yang Allah berikan itu adalah karunia dan berkah yang besar yang sengaja diberikan kepada manusia untuk modal hidup, bekerja dan beribadah sebanyak-banyaknya kepada Allah. Semua harta yang dimiliki itu akan dipertanggung jawabkan manusia di hari akhirat. Harta benda hanyalah titipan Allah yang semuanya dikembalikan kepada pemilik-Nya.

Anehya manusia dalam menggunakan dan mengelola harta cenderung merusak (membunuh sendiri) dan mamakan harta secara batil. Manusia merasa harta yang diperolehnya merupakan hasil kerja keras dan kecerdasannya. Oleh karena itu, Al-Qur’an menyinggung sikap dan perilaku manusia dalam memperlakukan harta, agar mereka  tidak melampaui batas. Juga mengingatkan manusia agar tidak tamak terhadap harta. Sebab seseorang yang terlalu mencintai harta berlebihan menyebabkan dirinya menjadi orang yang bakhil, angkuh, sombong, dan lupa terhadap Allah Swt. Lupa kepada Allah adalah bencana paling besar bagi manusia, bukan bencana karena perang nuklir, gempa bumi, atau wabah penyakit menular yang mematikan. Orang yang lupa Allah di hari Akhir pasti dimasukkan ke neraka yang siksanya sangat keras, pedih nan abadi.