JUDUL BUKU : MELANGUN, Sejarah dan Pemberdayaan Suku Anak Dalam Mentawak
PENULIS : Fikri Surya Pratama, M.Hum
NO. QRCBN : 62-39-2591-315
PENERBIT : GUEPEDIA
HARGA : Rp 79700
TAHUN TERBIT : Mei 2023
JENIS BUKU : BUKU SEJARAH, ILMU SOSIAL, NON FIKSI
KONDISI BUKU : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA
DESKRIPSI BUKU :
Dalam buku ini, penulis Fikri Surya Pratama, M.Hum, dengan jelas menggambarkan perjuangan dan tantangan yang dihadapi oleh SAD dalam menghadapi modernisasi dan globalisasi yang mempengaruhi cara hidup mereka.
Selain sejarah SAD, buku ini juga memberikan penekanan pada upaya pemberdayaan SAD, terutama dalam hal kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Buku ini akan memperlihatkan bagaimana pemberdayaan tersebut telah membantu meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Dalam buku ini, pembaca akan menemukan deskripsi yang detail dan akurat tentang SAD, kebudayaan mereka, dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup di dunia yang semakin modern. Dengan penekanan pada pemberdayaan, buku ini memberikan pandangan positif dan inspiratif tentang bagaimana SAD dapat mempertahankan kebudayaan mereka dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Bagi siapa saja yang ingin mempelajari tentang kebudayaan lokal, buku ini sangat cocok sebagai referensi. Selain itu, buku ini juga sangat menarik bagi mereka yang tertarik dengan isu pemberdayaan dan perlindungan hak-hak suku minoritas di Indonesia.
Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja
Sinopsis :
Berdasarkan hasil sensus Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi tahun 2010, salah satu suku pedalaman Jambi yaitu Suku Anak Dalam (SAD) tersebar luas di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD). Kabupaten Merangin memiliki kepadatan penduduk suku Anak Dalam tertinggi kedua setelah Kabupaten Sarolangun yang berpusat di TNBD. Pemilihan SAD di Desa Mentawak ini didasari bahwa kelompok SAD ini merupakan salah satu kelompok SAD yang berhasil diberdayakan oleh pemerintah Kabupaten Merangin dan LSM terkait. Tujuan dari buku ini adalah untuk menjelaskan asal-usul kehidupan SAD di Mentawak dan menjelaskan evolusi kehidupan mereka dari mengembara, bermukim, dan pemberdayaan mereka antara tahun 2011 dan 2018.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan yang dilakukan hingga buku ini ditulis, diketahui bahwa SAD memiliki keterkaitan budaya dengan masyarakat Minangkabau, berdasarkan hasil analisa wawancara dan studi pustaka. Kehidupan mereka menjadi baik setelah diberdayakan, jauh lebih baik ketimbang mengembara di dalam hutan. Dahulu, selain kondisi hutan pemukiman yang semakin terdegradasi, mereka kerap dihadapkan pada konflik sosial akibat pembangunan pemukiman dan perluasan areal komersial perusahaan sawit, sehingga mereka terus bergerak tanpa arah seiring berjalannya waktu, bergerak sambil mempertahankan nilai-nilai, kehidupan dan melestarikan budaya mereka. Setelah menetap dan mendapatkan pemberdayaan di kawasan Mentawak pada 2011, kehidupan mereka berangsur membaik. Sebagian warga sudah memiliki rumah, KTP, KK, Jamkesda dan sudah dilatih melalui sekolah informal oleh guru relawan dari Dinas Sosial dan Pemerintah Kabupaten Merangin. Namun dari segi pekerjaan masih bergantung pada hasil berburu babi, dan pengembangan keterampilan selain keterampilan berburu belum terealisasi dengan baik.
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys