JUDUL BUKU : DISCONNECT “Wilayah Lupa Manusia dan Etika”
PENULIS : Dwipa
NO. QRCBN : 62-39-6823-817
PENERBIT : Guemedia Group
HARGA : Rp 86700
TAHUN TERBIT : Mei 2023
JENIS BUKU : BUKU ILMU SOSIAL, NON FIKSI
KONDISI BUKU : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA
DESKRIPSI BUKU :
Dalam buku ini, Dwipa membahas bagaimana teknologi dan digitalisasi telah mengubah cara kita hidup dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita, sehingga seringkali kita lupa akan keberadaan manusia dan etika yang harus dijunjung tinggi. Buku ini membahas berbagai masalah etika dan moral yang muncul dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penggunaan media sosial yang berlebihan.
Melalui buku ini, pembaca akan diajak untuk merenung dan mengintrospeksi diri tentang cara kita berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar kita. Buku ini juga memberikan tips dan saran untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh hilangnya etika dalam kehidupan sehari-hari.
Ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan contoh-contoh yang relevan, DISCONNECT “Wilayah Lupa Manusia dan Etika” akan membantu pembaca untuk memahami betapa pentingnya etika dalam kehidupan manusia modern yang semakin terhubung secara digital dan teknologi. Jangan lewatkan kesempatan untuk membaca buku ini dan memperdalam pemahaman Anda tentang etika dalam kehidupan sehari-hari!
Buku ini bisa didapatkan di website resmi penerbit guepedia dan marketplace yang biasa Anda belanja
Sinopsis :
Ini tampaknya menjadi kata yang sederhana dan tidak ambigu, bahwa semua orang langsung mengerti tentang wilayah lupa dan etika berkehidupan, mungkin begitu. Namun meskipun semua orang tahu apa itu etika dan wilayah kelupa’an mereka tidak semua memiliki pengetahuan yang sama. Apa yang Anda pikirkan ketika Anda melihat manusia lain di depan cermin, tergantung di mana Anda datang. Beberapa studi sosial yang paling menginspirasi ada dalam fakta yang berkaitan dengan pengungkapan perbedaan-perbedaan ini dengan tepat; Variasi dalam konsep orang tersebut menjadi indikator subjektif.
Dalam masyarakat Indonesia, orang tersebut biasanya dianggap unik, utuh dan tak terpisahkan. Selama perjalanan hidup, individu tunggal membuat sejumlah keputusan individu atau pilihan dan harus bertanggung jawab pada konsekuensi logisnya. Ketika seseorang meninggal, mereka tidak ada lagi sebagai individu, tetapi dalam masyarakat kita, tidak ada kesepakatan umum tentang apa yang terjadi sesudahnya, jika sudah meninggal etika akan terus berjalan namun dilupakan sebagai wilayah territorial yang sakral. Beberapa berpendapat bahwa orang mati entah bagaimana terus akan hidup sebagai makhluk spiritual di dunia yang tak terlihat, sementara yang lain berasumsi kematian itu adalah akhir dari diri Anda. Gagasan itu sering memicu konflik horizontal tentang orang yang sering digambarkan sebagai egosentris, bukan dalam arti egois, tetapi sebagai perspektif di mana ego, atau individu, berada di tengah panggung.
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys