Transformasi Konflik (Sebuah Proses Rekonsiliasi Kerusuhan Antar-Etnis di Balinuraga)


Harga : Rp.112,000

Berat : 270 Gram

Penulis : Akbar Kurniadi, LC., S.Sos., M.Han.

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU      : Transformasi Konflik (Sebuah Proses Rekonsiliasi Kerusuhan Antar-Etnis di Balinuraga)

PENULIS              : Akbar Kurniadi, LC., S.Sos., M.Han.

NO. QRCBN         : 62-39-5098-411

PENERBIT            : GUEPEDIA

HARGA                 : Rp 112000

TAHUN TERBIT   : September 2023

JENIS BUKU        : BUKU ILMU SOSIAL,  NON FIKSI

KONDISI BUKU   : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

 

Sinopsis :

Buku ini membahas tentang upaya transformasi pasca konflik sosial antar etnis Bali dan suku asli Lampung di Balinuraga Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan, Serta menganalisis berbagai faktor penyebab konflik laten di Balinuraga menjadi konflik terbuka selanjutnya bagaimana upaya transformasi pasca konflik dilakukan untuk mengubah kondisi yang bersifat konfliktual menjadi harmonis, destruktif menjadi konstruktif, sehingga terwujud perdamaian yang berkelanjutan di wilayah konflik tersebut.

Berdasarkan hasil survei Lingkarang Survei Indonesia (LSI), konflik Balinuraga masuk kedalam lima (5) wilayah dengan tingkat diskriminasi terburuk pasca reformasi. Selain itu, belum ada buku, penelitian, maupun karya tulis ilmiah  yang mengkaji tentang bagaimana upaya transformasi konflik di Balinuraga, sehingga penulis merasa perlu untuk mengangkat tema transformasi konflik Balinuraga sebagai judul dan pokok pembahasan dalam buku yang ada di hadapan pembaca saat ini. Pembahasan yang mendalam terkait upaya transformasi konflik antar-etnis di dalam karya ini dihasilkan dari kelengkapan sumber  data yang diperoleh langsung melalui wawancara, observasi dan dokumentasi secara langsung di wilayah konflik serta kedalaman analisis kasus secara teoritis ilmiah.

Adapun konflik Balinuraga pecah menjadi konflik terbuka karena dipicu oleh kenakalan remaja, diperluas dengan isu etnisitas dan arogansi antar kelompok sebagai akselerator, dan dilatarbelakangi kebijakan transmigrasi serta isu kesenjangan ekonomi sebagai faktor struktural. Maka upaya transformasi konflik dilakukan dalam empat dimensi, yaitu personal dengan mengubah sikap dan perilaku, relasional dengan menjalin kembali hubungan kerja sama, kultural dengan penguatan budaya dan adat sebagai mekanisme penyelesaian konflik, dan struktural melalui penguatan institusi pemerintah daerah. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Amin.

www.guepedia.com

Email     : guepedia@gmail.com

WA di 081287602508

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys