JUDUL BUKU      : Muhasabah Toxic People Perspektif Islam

PENULIS              : Dr. Saeful Kurniawan, M. Pd. I

NO. ISBN              : 978-623-421-410-9

PENERBIT            : GUEPEDIA

HARGA                 : Rp 95000

TAHUN TERBIT   : Oktober 2023

JENIS BUKU        : BUKU AGAMA, NON FIKSI

KONDISI BUKU   : BUKU BARU / BUKU ORIGINAL ASLI, LANGSUNG DARI PENERBITNYA

Sinopsis :

Mengenal dan mengatasi toksitas dalam hubungan. Buku ini menyuguhkan penjelasan yang factual tentang istilah Toxic Relationship di media sosial. Pribadi toxic tidak hanya menimpa pribadi seseorang tetapi juga bisa menimpa pada keluarga dan relasi mereka. Betapa banyak sekali, hubungan keluarga menjadi renggang karena akibat ulah toxic diantara mereka.

Buku ini tidak lupa mengupas tuntas tentang adanya istilah Toxic Masculinity dikalangan para millenial. Toxic Masculinity adalah suatu tekanan budaya bagi kaum pria untuk berprilaku dan bersikap dengan cara tertentu. Toxic masculinity tidak hanya menimpa seorang pria dalam rumah tangganya melainkan juga, menimpa seorang pria yang bekerja di salah institusi. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan pemahaman yang komprehenship tentang Toxic environment. Toxic Environment adalah lingkungan beracun yang bisa membawa pengaruh buruk pada kehidupan seseorang. Makanya, Rasulullah mewanti-wanti agar lebih memperhatikan lingkungan sebelum membangun rumah. Tidak sedikit, hidup seseorang hancur akibat dari lingkungannya.

Yang tidak kalah menariknya buku ini mengupas tuntas tentang Toxic fatwa kontemporer dan Toxic Rijalul Ghaib. Dalam diskusi dengan seseorang, ia menyampaikan kepada saya bahwa dirinya sudah mendapat ilmu titisan dan dapat memanggil rijalul ghaib kapan dan dimana saja. Bahkan, ia tidak segan-segan membacakan mantra-mantranya bagaimana cara memanggil rijalul ghaib. Tak ayal, pada saat proses pemanggilan, tatapan matanya menjadi tajam pada satu obyek dan terdiam sejenak. Disini saya perlu menjelaskan kepada para pembaca, apa dan siapa sebenarnya Rijalul Ghaib itu? Silahkan baca buku ini sampai selesai agar pemahaman tentang agamanya  tidak parsial.