JUDUL BUKU : Perjalanan Tiga Pesantren Etam (Lihay Berlari di Pematang Sawah)
PENULIS : Subhan Yulianto
NO. QRCBN : 62-39-6798-974
PENERBIT : Guepedia
HARGA : Rp 145000
TAHUN TERBIT : Juli 2024
JENIS BUKU : Buku Fiksi
KONDISI BUKU : Buku Baru / Buku Original Asli, Langsung dari Penerbitnya
Sinopsis :
"Perjalanan Tiga Pesantren Etam
" Adalah kisah inspiratif yang menceritakan perjalanan hidup seorang pria bernama Anam, yang tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Anam mengisahkan perjalanannya sebagai santri di Pesantren Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap, serta pengalamannya sebagai guru di dua Pesantren Benda.
Masa-masa di Pesantren Kesugihan
Anam menghabiskan masa Remajanya sebagai santri di Pesantren Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap, dari SMP hingga tamat perguruan tinggi. Disana Anam sepenuhnya fokus pada pelajaran dan pengabdiannya kepada sang kyai. Selama kurun waktu itu, Anam sama sekali tidak mengenal wanita, memusatkan seluruh perhatiannya pada studi agama dan tugas-tugasnya di pesantren.
Peralihan ke Pesantren Benda
Setelah menyelesaikan pendidikan, Anam pindah ke Pesantren Benda untuk menjadi guru. Di Benda, terdapat dua pesantren: satu untuk putra dan satu untuk putri. Selain mengajar, Anam juga membuka usaha sampingan berupa rental komputer. Ia menjadi pembina di kedua pesantren, memberikan bimbingan dan nasihat kepada para santri putra dan putri.
Renungan dan Harapan
Saat usianya mencapai 27 tahun, Anam mulai merenungkan masa depannya. Bersama seorang teman sesama pembina, Anam sering berandai-andai dan berdoa di lantai dua pesantren, memandang ribuan santri putri yang ada. Dalam hatinya, Anam bertanya-tanya apakah di antara ribuan santri putri disini, adakah yang akan menjadi jodohnya. Ia berharap agar doa-doanya dikabulkan dan ia dapat menemukan cinta sejati serta kebahagiaan di dunia dan akhirat.
"Perjalanan Tiga Pesantren Etam" juga menggambarkan liku-liku perjalanan hidup Anam dalam menjalani Kompetisi Tiga Cinta. Maka dari itu ada cerita lomba berlari ditengah pematang sawah.
Lihay Berlari di Tengah Pematang Sawah
Menjadi metafora indah tentang kehidupan Anam yang penuh dengan liku-liku dan rintangan. Ia mengajarkan kepada kita bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan ketenangan dalam menghadapi tantangan, demi mencapai tujuan kita. Anam adalah teladan nyata dari bagaimana seseorang dapat hidup dengan penuh dedikasi, cinta, dan kegigihan, menciptakan kisah yang menginspirasi bagi semua.
Kompetisi Tiga Cinta
Dalam perjalanan hidupnya, Anam terlibat dalam kompetisi cinta dengan sesama teman guru, yaitu Pak Fadil dan Gus Jamal untuk menggapai hati Nouri seorang santri putri yang salehah, namun ketiga orang tersebut tetap solid dalam menjaga persaudaraan, hingga merekapun saling mengalah, den menghormtinya.
Lihay Berlari di Pematang Sawah
Berarti juga bahwa Anam sebagai pemenang dalam kompetisi ini, memenangkan hati Nouri dengan kesabaran dan doa. Jalinan asmara antara Nouri dan Anam menjadi teladan bahwa cinta memerlukan kesabaran dan doa dalam menghalau badai yang menghempas hubungan mereka.
Cemburu Noura ke Anam"
Di sebuah pesantren, terdapat seorang guru yang sangat dikagumi oleh para santrinya, Pak Anam. Setiap kali Pak Anam mengajar, beliau selalu tampak penuh perhatian dan dekat dengan para santri putri. Mereka sering tertawa bersama ketika ada lelucon yang dilontarkan di tengah kelas, atau tersenyum ketika memahami materi yang sulit. Pak Anam selalu memperhatikan setiap santri putri yang membutuhkan, memberikan mereka dukungan dan bimbingan yang diperlukan. Hal ini membuat Noura merasa ada yang lebih dari hubungan antara guru dan santri.
Namun, kedekatan Pak Anam dengan para santri putri mulai memunculkan kecemburuan di hati Noura. Kecemburuannya memuncak saat ia melihat Pak Anam memberikan perhatian khusus kepada salah satu siswa, Zainab, yang sering meminta bantuan ekstra pelajaran sepulang sekolah. Pak Anam dengan sabar menjelaskan materi yang tidak dipahami Zainab dan hal ini membuat Noura merasa tersisih. Ia merasa perhatian Pak Anam yang seharusnya menjadi miliknya, teralihkan pada orang lain.
Noura merasa bingung dan sedih. Ia mulai mempertanyakan perasaannya dan mencari cara untuk mengatasi kecemburuan yang semakin mendalam. Perjalanan emosional Noura dalam menghadapi rasa cemburu dan perjuangannya untuk memahami perasaan sebenarnya menjadi inti dari cerita ini.
Noura merasa bingung dan sedih. Ia mulai mempertanyakan perasaannya dan mencari cara untuk mengatasi kecemburuan yang semakin mendalam. Di tengah kebingungannya, Gus Jamal, seorang pembina pesantren yang juga sangat dihormati, menyatakan niatnya untuk melamar Noura. Meskipun hati Noura masih tertambat pada Pak Anam, rasa cemburu dan kepedihan melihat kedekatan Pak Anam dengan Zainab mendorongnya untuk menerima lamaran Gus Jamal.
Sahabat-sahabat Noura di pesantren mencoba menasihatinya agar tidak mengambil keputusan yang didorong oleh emosi dan kecemburuan. Mereka khawatir Noura akan menyesali keputusannya. Namun, Noura tetap teguh pada keputusannya dan menerima lamaran Gus Jamal, meskipun hatinya hancur.
"Cemburu Noura ke Anam" menggambarkan kompleksitas perasaan manusia dalam konteks hubungan guru dan santri, serta bagaimana kecemburuan dapat mempengaruhi keputusan hidup seseorang. Cerita ini mengajarkan tentang pentingnya komunikasi, pemahaman, dan kesabaran dalam mengatasi perasaan negatif, serta konsekuensi dari keputusan yang diambil dalam keadaan emosional. Noura harus menghadapi kenyataan hidup dengan Gus Jamal, sembari belajar menerima dan berdamai dengan perasaannya sendiri.
Keajaiban yang Datang dari Allah SWT
Di tengah persiapan pernikahan, keajaiban dari Allah benar benar ditampakkan. Pak Sugeng, seorang tokoh terhormat, bertandang ke rumah Gus Jamal. Ia kaget mendengar bahwa Gus Jamal akan menikah dengan Noura. Mengapa? Karena Noura ternyata adalah adik sepersusuan Gus Jamal.
Dulu, ketika Gus Jamal masih bayi, kedua orang tuanya pergi ke Yaman. Istri Pak Sugeng kerap kali meminta bantuan ibunya Noura untuk menyusui Gus Jamal (bayi). Mengetahui hal ini, Pak Sugeng bersumpah dengan nama Allah bahwa pernikahan Noura dan Gus Jamal adalah pernikahan yang fasad, atau rusak, karena hubungan sepersusuan yang menjadikan mereka saudara.Ia mengatakan bahwa naoura adalah adik sepersusuan ibunya. Dulu gus jamal ditinggal bapak dan ibunya ke yaman, istrinya pak sugeng kerapkali minta bantuan ibunya noura untuk menyusui gus jamal waktu bayi. jadi ia bersumpah dengan nama Allah, bahwa pernikahan noura dan gus jamal adalah pernikahan yang fasad, atau rusak, yang disebabkan tunggal susuan
Pertemuan dengan Pak Anam
Noura dan Gus Jamal akhirnya melakukan klarifikasi dengan mengunjungi Pak Anam untuk menceritakan kejadian ini. Dengan hati yang campur aduk, Noura menceritakan semuanya kepada Pak Anam. Pak Anam merasa sangat senang mendengar bahwa pernikahan yang tidak sah itu dibatalkan dan ia merasakan kelegaan yang luar biasa.
Di momen yang penuh keharuan, Pak Anam menyatakan cintanya kepada Noura. "Noura, aku telah lama menyimpan perasaan ini. Aku mencintaimu dan ingin menjalani hidup bersamamu. Maukah kau menjadi istriku?"
Noura, dengan mata berkaca-kaca dan hati yang kini merasa tenang, menerima cinta Pak Anam. "Aku mau, Pak Anam. Aku mau menjadi istrimu dan mendampingimu."
Akhir Bahagia
Pernikahan antara Pak Anam dan Noura menjadi momen yang sangat bahagia bagi semua orang di pesantren. Semua sahabat Noura dan Pak Anam merasakan kebahagiaan yang sama, menyaksikan cinta yang akhirnya terwujud dengan cara yang begitu indah. Noura dan Pak Anam menjalani kehidupan baru mereka dengan penuh cinta, saling mendukung dan terus menginspirasi para santri dengan hubungan mereka yang penuh kasih sayang dan keimanan.
Hikmah
Kisah ini mengajarkan tentang kesetiaan, kerja keras, dan keyakinan bahwa setiap orang akan menemukan kebahagiaan dan takdirnya dengan berpegang teguh pada nilai-nilai keimanan dan pengabdian.
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys