JUDUL BUKU : The Power of Friendship Sepenggal Kisah Perjalanan Silaturrahim di Darussalam dan Asy-Syafi’iyyah Foundation Jatibarang Brebes Jawa Tengah
PENULIS : Dr. Saeful Kurniawan, M. Pd. I
NO. QRCBN : 62-39-3725-584
PENERBIT : Guepedia
HARGA : Rp 88000
TAHUN TERBIT : Oktober 2024
JENIS BUKU : Buku Pendidikan, Pembelajaran, Non Fiksi
KONDISI BUKU : Buku Baru / Buku Original Asli, Langsung dari Penerbitnya
Sinopsis :
Buku yang bejudul “The Power of Friendship Sepenggal Kisah Perjalanan Silaturrahim di Darussalam dan Asy-Syafi’iyyah Foundation Jatibarang Brebes Jawa Tengah,” telah hadir ditangan para pembaca budiman yang isinya menjelaskan tentang tentang keringanan (dispensasi) saat safar tidaklah terkait dengan kesulitan. Hal ini bukan berarti safar yang tidak sulit berarti tak dapat keringanan. Kesulitan itu tidak terukur. Keringanan saat safar ini diperoleh terkait dengan safarnya, baik safar tersebut dengan kendaraan mobil, pesawat, kapal, kereta api atau lainnya.
Buku ini juga menjelaskan pengertian Safar (Travelling). Secara bahasa, safar berarti “??? ??????” (jelas dan tersingkap). (Al-Mu’jam Al-Wasith, hlm. 457). Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam (3:451) menyatakan bahwa safar disebut demikian karena safar itu akan menyingkap kelakuan dan akhlak para musafir. Yang sebelumnya tak terlihat menjadi tampak. Dalam Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah disebutkan, safar secara bahasa berarti, “Memangkas jarak yang jauh.” Secara istilah, safar adalah, “Keluar dengan tujuan menempuh jarak minimal secara standar syari yang sudah boleh mengqashar shalat.” Dalam Mu’jam Lughah Al-Fuqaha, hlm. 245, safar berarti, “Keluar bepergian meninggalkan batas bangunan terakhir dari negeri mukim dengan maksud menuju tempat yang jarak antara negeri mukim tadi dengan tempat tujuan membolehkan orang yang bepergian tersebut untuk mengqashar shalat.
Buku ini menjelaskan kekuatan atau power yang tersirat di balik perintah menyambung tali silaturahmi ini, Allah telah menjanjikan berbagai hikmah dan manfaat serta kekuatan yang bakal dirasakan oleh pelakunya, baik saat di dunia, di alam kibur, maupun kelak di akhirat. Penyambung tali silaturahmi akan dilapangkan rezekinya, dipanjangkan usianya, terhindar dari su’ul khatimah, terhindar dari kefakiran, dibukakan network, bertemu sahabat pena dan puncaknya akan dimasukkan ke dalam surga. Kata silaturahim diadopsi dari bahasa arab. Silaturahim terdiri atas dua kata, yaitu shilah dan rahim. Shilah secara harfiah berarti pertalian, hubungan, atau sambungan. Sedangkan rahim secara bahasa bermakna kekerabatan atau kekeluargaan/nasab. Ulama berkata, “Hakikat silaturahim adalah sikap lemah lembut dan kasih sayang,” Bentuk terendah silaturahim adalah tidak berdiam-diaman dalam komunikasi, (perang dingin atau pemutusan komunikasi dan sejenisnya). Cara menjaga silaturahim pada tingkat ini adalah kerendahan hati untuk berkomunikasi dan menyapa dengan salam.
Email : guepedia@gmail.com
WA di 081287602508
Happy shopping & reading
Enjoy your day, guys