JUDUL BUKU      : Kau, Aku, dan Batas Waktu

PENULIS              : Taara Pena

NO. QRCBN         : 62-39-8033-583

PENERBIT            : Guepedia

HARGA                 : Rp 122000

TAHUN TERBIT   : Maret 2024

JENIS BUKU        : Buku Novel, Fiksi

KONDISI BUKU   : Buku Baru / Buku Original Asli, Langsung dari Penerbitnya

Sinopsis :

Semua berawal pada hari itu. Ketika aku diterima di salah satu universitas negeri di luar kota. Ayahku bersikeras tidak mengizinkan aku untuk melanjutkan kuliah, karena jurusan yang aku pilih bukan yang ayah mau. Namun aku juga seorang gadis yang keras kepala. Pada akhirnya ayah mengizinkan aku untuk melanjutkan pendidikan, tapi dengan syarat aku harus menerima perjodohan. Aku dilarang jatuh cinta. Aku harus mempertahankan perasaan ku untuk sosok abstrak yang ayah maksud.
Di tempat baru, aku bertemu dengan seseorang yang amat menyebalkan. Seseorang yang hadir dari pertemuan yang tidak diinginkan. Namun seseorang itu telah mengubah cara pandang ku. Dia telah mengubah rasa benci menjadi suka, permusuhan menjadi persahabatan, dan warna hitam putih menjadi warna-warni yang indah. Namun aku memutuskan untuk memangkas segala rasa di dalam hatiku. Hingga akhirnya aku dan dia terpisah cukup jauh dalam  beberapa waktu lamanya.
Di akhir semester aku dipertemukan dengan sosok yang aku idolakan selama ini. Seorang sastrawan yang menyembunyikan identitas aslinya dari publik. Aku telah mengidolakannya sedari dulu dan aku telah jatuh cinta pada karya-karyanya. Kini sosok itu menjadi dosen pembibing skripsiku. Lebih dari itu, ternyata dia menyimpan perasaan untukku. 
Di akhir kelulusanku, dia menyatakan cinta padakau. Namun aku masih tidak memberinya jawaban, karena aku masih terikat dengan janjiku pada ayah. Aku telah dijodohkan. Aku harus mempertahakan perasaanku untuk sosok abstrak yang ayah maksudkan. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi semetara dariku, hingga mempertemukan aku kembali dengan sosok di masa lalu. Betapa terkejutnya aku, ayah dan ibu merestui hubunganku dengannya. Pada akhirnya aku dan dia merencanakan pernikahan. 
Malam pertunangan tiba, keluarganya hadir ke rumahku. Sosok dosen pembimbingku sekaligus sastrawan idolaku kini muncul di hadapanku dan dia. Ternyata sastrawan itu adalah kakaknya dari ibu yang berbeda. Hingga akhirnya aku mendengar kalimat cinta yang paling indah dari lisannya, bahwa cinta tak harus memiliki. Secara tidak langsung dia telah mengikhlaskan cintanya. Dia tidak memaksa.
Sebelum semua itu usai.
Sebelum nafas berhenti di batas waktu, 
Sebelum suratan takdir datang menghampiri, 
Dan sebelum malaikat maut memberikan kesempatan terakhir untuk berbicara.  
Ternyata sosok abstrak yang ayah maksud adalah sosok diantara dua orang itu. Orang yang sama-sama mencintaiku.

Kehadiran malam dan ketiadaan senja bukan lagi soal kecewa, tapi tentang suratan takdir yang menentukan sketsa pada kanvas kehidupan manusia.
-Jingga Aruna-

www.guepedia.com

Email     : guepedia@gmail.com

WA di 081287602508

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys