"Naga Yang Suka Wanita Berambut Pirang" mengeksplorasi kehidupan di Lembah Aurelia, sebuah desa yang tersembunyi dan diliputi kedamaian, namun dihantui oleh legenda naga yang mengancam. Novel ini dibuka dengan pendahuluan mengenai kehidupan desa yang tenang yang dikoyak oleh kehadiran naga bernama Guana, yang dikenal akan kebuasannya yang merusak jika tidak diberi pengorbanan tahunan. Guana, yang pernah menjadi pelindung desa sebelum dikhianati, kini menjadi pusat rasa takut dan legenda .

Zira, seorang penata rambut desa yang tidak sengaja menjadi 'pahlawan' tahunan karena insiden lucu selama pemilihan, membawa kita melalui serangkaian peristiwa yang mengubah pandangan desa terhadap naga. Keberaniannya yang tak terduga dan pendekatannya yang penuh warna terhadap kehidupan menarik Guana, memulai dialog dan membuka peluang untuk perdamaian dan pengertian antara manusia dan naga .

Melalui pertemuan dan dialog dengan Guana, Zira dan penduduk desa belajar bahwa kebencian dan ketakutan mereka terhadap naga sebagian besar didasarkan pada kesalah pahaman. Guana, lebih sebagai penjaga dan pengamat dari pada ancaman, menggunakan kekuatannya untuk membantu desa, menunjukkan bahwa persepsi mereka selama ini salah. Novel ini mencapai puncaknya dalam demonstrasi yang menyatukan desa, membuktikan bahwa Guana lebih merupakan aset daripada ancaman .

"Naga Yang Suka Wanita Berambut Pirang" adalah cerita tentang mengubah ketakutan menjadi persahabatan, dan bagaimana keberanian dan pemahaman dapat membuka jalan bagi perdamaian dan koeksistensi yang baru. Melalui humor, petualangan, dan transformasi karakter, Dr. Ardian Riza membawa pembaca ke dalam cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran penting tentang toleransi dan kerjasama .