MUNTE CINA (Jejak Historis Pertanian Jeruk Di Batangmata Sapo Selayar 1979-2017)


Harga : Rp.82,000

Berat : 200 Gram

Penulis : Muh. Nur Fajri Ramadhana M.K, S.Pd., M.Pd

Jumlah Pembelian




JUDUL BUKU      : MUNTE CINA (Jejak Historis Pertanian Jeruk Di Batangmata Sapo Selayar 1979-2017)

PENULIS              : Muh. Nur Fajri Ramadhana M.K, S.Pd., M.Pd

NO. QRCBN         : 62-39-4685-913

PENERBIT            : Guepedia

HARGA                 : Rp 82000

TAHUN TERBIT   : April 2025

JENIS BUKU        : Buku Sejarah, Pembelajaran, Non Fiksi

KONDISI BUKU   : Buku Baru / Buku Original Asli, Langsung dari Penerbitnya

 

Sinopsis :

Munte Cina ini menyajikan berbagai Sejarah secara Historisme, Historis dan Historiografi yang sederhana sehingga mudah dipahami. Pembahasan buku ini diawali dengan Gambaran umum Batangmata Sapo, Awal Mula Pertanian Jeruk Masuk di Selayar, serta pemasaran ke Ibu Kota Kabupaten Selayar sampai ke Mancanegara. Dalam buku ini memberikan Sejarah yang sangat penting di datangi ketika ingin berwisata ke Selayar menikmati ke adaan di Selayar. Jangan lupa untuk mampir ke Batangmata menikmati Munte Cina atau biasa di sebut dengan Jeruk Keprok. Buku ini juga menjadi salah satu untuk dijadikan bahan referensi bagi peminat kajian Historis dalam melakukan wisata sekaligus bahan referensi Mahasiswa semester awal atau akhir yang bergelut dalam dunia Sejarah sebagai dasar atau bahan referensi dalam melanjutkan proses perkuliahan atau dalam penyusunan.

Dalam penjelasan Buku ini terkait Munte Cina bahwa tanaman jeruk sudah ada sebelum Jepang masuk ke Selayar. Tanaman jeruk di introduksi ke Selayar tahun 1925. Setelah gagal dalam penanaman yang pertama kali dilakukan di daerah Laiyolo akhirnya dialihkan ke daerah Batangmata Sapo yang mengembangkan pertanian jeruk untuk pertama kalinya terdapat di sebuah kampung yang bernama Tamallua. Kampung ini tepatnya berada di daerah perbatasan Desa Onto dan Kelurahan Batangmata Sapo bagian selatan. Penuturan salah satu warga di Daerah Batangmata Sapo juga mengungkapkan Jeruk di daerah Batangmata Sapo tepatnya di daerah Tamallua, sudah ada sebelum masuknya Jepang di Selayar. Orang yang pertama kali menanam jeruk bernama Dg. Sakkak pada tahun 1940 dan pada tahun 1942 diketahui sudah ada jeruk yang dibawa keluar daerah Batangmata Sapo untuk dipasarkan. Selayar juga memiliki banyak objek wisata yang bisa dikunjungi seperti halnya objek wisata Takabonerate merupakan taman nasional laut yang namanya tersohor sampai ke mancanegara, Selayar juga dikenal dengan daerah penghasil kopra di Sulawesi Selatan. Tak elok rasanya jika kita melupakan Jeruk Keprok Selayar atau dalam bahasa setempat menyebutnya dengan Munte Cina, buah tangan yang juga menjadi komoditas andalan masyarakat Selayar yang eksistensinya masih berlangsung sampai hari ini. Ditinjau dari aspek sejarahnya Jeruk Keprok yang pertama kali populer adalah Jeruk Mandarin atau disebut Jeruk We. 

www.guepedia.com

Email     : guepedia@gmail.com

WA di 081287602508

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys