"Bulan di Atas Arafah"

Di bawah langit gurun yang panas dan bintang malam yang menyala, dua jiwa dari suku yang saling membenci memulai perjalanan yang tidak biasa: haji bersama .

Rafi bin Qail , putra dari Bani Qail, tumbuh dalam bayang dendam setelah ayahnya dibunuh oleh pemimpin Bani Harun. Ia percaya bahwa hidupnya hanya tentang balas dendam — hingga ia bertemu Zaid bin Harun , sahabat sejak kecil dari suku musuh, yang mengajaknya melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan generasi mereka sebelumnya: mencari perdamaian melalui ibadah haji.

Dalam perjalanan itu, mereka bertemu Nura , putri pemimpin Bani Harun yang melarikan diri dari tradisi kekuasaan ayahnya. Cinta mulai tumbuh di antara Rafi dan Nura, menantang batas-batas permusuhan yang telah berakar selama ratusan tahun.

Namun, konflik tidak mudah berakhir. Dendam lama, rahasia keluarga, dan ancaman pembunuhan menghadang di sepanjang jalan. Zaid pun terpaksa membuat pilihan sulit: tetap setia pada sahabat atau melindungi suku yang dulu ia percaya sebagai benar.

Dengan latar bulan Dzulhijjah , waktu suci yang penuh pengorbanan dan doa, “Bulan di Atas Arafah” mengisahkan transformasi hati tiga jiwa yang berusaha melawan takdir, mengubah permusuhan menjadi persaudaraan, dan menemukan cinta di tempat yang paling tidak mungkin: di tengah konflik yang abadi .

Novel ini menggabungkan roman epik, drama keluarga, dan nilai-nilai spiritual zaman jahilliyah , menjelaskan betapa kuatnya iman dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup.