Buku ini mengupas konsep moderasi beragama melalui lensa pemikiran Syaikh Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin (Pangersa Abah Anom), seorang tokoh sentral dalam Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Suryalaya. Pemikiran beliau menawarkan pendekatan sufistik yang mendalam untuk menjawab tantangan radikalisme, konflik antaragama, dan polarisasi sosial di tengah masyarakat modern.
Dalam buku ini, pembaca diajak mengeksplorasi ajaran-ajaran moderasi beragama yang bersumber dari kitab Mift?? al-?ud?r, karya monumental Pangersa Abah Anom. Buku ini menyoroti bagaimana pemikiran moderasi beragama, terutama bekenaan konsep pergerakan sentripetal dalam praktek sufistik yang mendorong keseimbangan antara hubungan vertikal dengan Tuhan dan hubungan horizontal dengan sesama manusia. Pun, upaya Sufistik untuk moderasi, tidak hanya melalui pendekatan intelektual yang baik, namun juga pendekatan spiritual-sufistik, yakni melalui praktik dzikir nafy isbat dan meditasi sufistik tawajjuh sebagai metode untuk menciptakan kesadaran spiritual yang moderat. Denga dua pendekatan ini, moderasi beragama tidak hanya menjadi wawasan, namun juga menjadi pola ucap, pola aksi, dan pola pikir moderas yang terejawantah secara otomatis.
Buku ini juga membahas relevansi nilai-nilai sufistik dalam memperkuat harmoni sosial, baik di tingkat lokal maupun global, sekaligus menekankan pentingnya spiritualitas dalam membangun toleransi dan kebersamaan. Dengan analisis mendalam dan contoh-contoh nyata, buku ini menjadi referensi penting bagi akademisi, praktisi dakwah, dan masyarakat umum yang ingin memahami moderasi beragama dalam konteks sufistik.
“Moderasi Beragama dalam Pemikiran Pangersa Abah Anom” adalah sebuah ajakan untuk meneladani kebajikan dan kebijaksanaan sufistik dalam membangun masyarakat yang damai, toleran, dan harmonis.