Menggores Tinta Di Lembah Hijau


Harga : Rp.106,000

Berat : 350 Gram

Penulis : Muhammad Nurudin

Jumlah Pembelian




Menggores Tinta di Lembah Hijau

PENULIS: Muhammad Nurudin

ISBN: 978-623-7208-23-5

Penerbit : Guepedia Publisher
Ukuran : 14 x 21 cm
Tebal   :  316 halaman

Harga  : Rp106.000

                          

 

Sinopsis:

 

Indonesia yang terdiri dari pulau – pulau menjadi salah satu faktor penghambat dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan yang merata. Faktor lain disebabkan karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih belum tercukupi di setiap satuan pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2011 mengirimkan Putra – Putri terbaik bangsa yang direkrut melalui seleksi yang sangat ketat, transparan dan berintegritas untuk dikirim dan ditempatkan ke sekolah – sekolah di daerah yang berkategori Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T). Pada tahun 2016, program unggulan tersebut yang diberi nama Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) memasuki tahap ke – 6. Setiap tahunnya pemerintah mengirimkan sekitar 3.000 sarjana yang diamanahi untuk mendidik dan mengajar hingga ke pelosok negeri. Program tersebut dianggap mampu menjadi jawaban sementara terkait permasalahan kurang tersedianya Pendidik atau Guru di sekolah – sekolah daerah wilayah 3T. Selama satu tahun di lokasi pengabdian, seorang yang menyandang status sebagai Guru Program SM-3T harus mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar secara cepat setelah memasuki daerah pengabdiannya. Diberi waktu satu minggu untuk melakukan analisis masalah dan melaporkannnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilengkapi dengan solusi – solusi program yang ditawarkan dan akan dikerjakan selama waktu pengabdian. Selain itu juga dituntut mampu menjadi pionner dan teladan bagi masyarakat sekitar dalam aktifitas keseharian.

 

Dihadapkan dengan situasi yang cukup kompleks, Guru SM-3T harus siap lahir dan batin. Menjadi asing di daerah lain, kurangnya sarana dan prasana di lokasi pengabdian bukan menjadi alasan untuk mundur. Tidak tersedianya aliran listrik, belum adanya jaringan telekomunikasi, akses jalan yang rusak (becek jika hujan) bahkan tidak tersediannya sarana transportasi umum (motor/mobil) hingga harus berjalan kaki menuju lokasi pengabdian, bertahan di cuaca yang berbeda dengan sebelumnya adalah menjadi sebuah realita. Selama satu tahun, selain menjadi pelita bagi peserta didik dan masyarakat sekitar, adalah momentum untuk menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas diri dalam berbagai bidang. Diharapkan selama proses pengabdian berlangsung dapat meningkatkan cara mengajar yang baik, meningkatkan kepekaan sosial, meningkatkan rasa cinta tanah air (nasionalisme) dan sikap rela berkorban (patriotisme) untuk bangsa dan negara terutama dalam hal pendidikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Email : guepedia@gmail•com

WA di 081287602508

Happy shopping & reading

Enjoy your day, guys