Sinopsis :
Melalui pinjaman perusahaan tempat kerja Production Sharing Contract sekarang lebih dikenal dengan sebutan Kontrak Kerja Sama, saat berumur 27 Danu Subroto sudah mampu memiliki rumah berukuran 130M/180M di salah satu real estate KoWit yang asri yang mengutamankan lingkungan dan memiliki satu mobil. Tidak seorangpun pernah menyangka bila tanah bekas rumahnya adalah hutan perdu tempat bermain para Noni Belanda di jaman penjajahan Belanda.
Maret 1942, ketika Bala Tentera Pendudukan Jepang datang menguasai Pulau Jawa banyak para serdadu Belanda menyelamatkan diri ke Australia, bagi yang tidak sempat menyelamatkan diri tertawan, sementara Suzana sendiri melarikan diri ke hutan perlu bersembunyi sampai akhir hayatnya karena kehausan, kelaparan dan ketakutan; arwah Suzana gentayangan. Terjadilah hubungan kasih sayang antara arwah penasaran Suzana dengan Danu Subroto yang terlahir sebagai Bayi Bungkus, yang mampu berkomunikasi dengan Suzana; Danu Subroto kehilangan berat, tiap malam beraktivitas dengan Suzana walau jasadnya tidur. Ternyata Suzana tidak begitu saja bersedia melepaskan Danu Subroto, yang ingin menjadikan teman hidup selamanya. Berkat ilmu layaknya Gelap Ngampar yang dimiliki ayah Danu Subroto, Suzana berhasil dipisahkan hingga makamnya dipindah ke Pemakaman Umum.