Sinopsis :
Novel ini adalah novel yang menceritakan tentang pertemanan lima anak manusia yang dinilai tak baik hatinya, yang tak mulia akhlaknya, yang tak cerah masa depannya dan tidak pula tinggi cita-citanya. Riko (Tokoh utama, aku) dan keempat teman-temannya (Fadli, Azir, Andi dan Fikri) adalah orang yang paling dikenal oleh satu sekolah. Satu-satunya alasan yang paling masuk akal mengapa mereka bisa jadi dikenal begitu adalah prestasi! Bukan suatu prestasi membanggakan yang saya maksudkan disini, melainkan prestasi yang dibubuh tanda kutip di dalamnya. Prestasi mereka sama sekali berbeda dengan prestasi yang dicapai oleh para siswa-siswi pintar ketika mengharumkan nama sekolah. Prestasi yang mereka ukir ini adalah prestasi dalam konteks yang lain: Tolol dan bejat minta ampun. Ada banyak sekali prestasi dalam ketololan dan kebejatan itu, membolos dan selalu menjadi sumber keonaran adalah beberapa di antaranya.
Di awal-awal cerita, saya memang mencoba untuk memberikan suatu penggambaran yang amat jujur tentang betapa menggembirakannya menjadi siswa yang tidak baik, betapa menyenangkannya menjadi siswa yang anti terhadap peraturan. Tapi saya sadar bahwa ketidakbaikan yang terkesan amat menyenangkan itu tetaplah bukan hal yang baik untuk ditiru oleh pembaca. Maka saya berusaha untuk menyampaikan setiap ketidakbaikan itu secara secerdas mungkin dengan menyelipkan beberapa pesan moral tersembunyi. Agar di samping pembaca menyadari betapa menggembirakannya ketidakbaikan itu, disaat yang sama, pembaca juga dapat menyimpulkan bahwa itu sama sekali tak berguna.
Bagaimana kisa tentang lima sahabat ini ?
Apakah mereka akan meraih cita cita yang mereka inginkan ?