Philosophy of Bamboo


Harga : Rp.56,000

Berat : 500 Gram

Penulis : Priotomo

Jumlah Pembelian




Sinopsis :

Pohon bambu tak hanya menarik ketika ditata untuk menghias taman, pagar halaman, ataupun kerajinan. Pohon berbatang ramping dan berharga murah itu juga mengandung filosofi hidup yang berguna untuk kita. Pohon bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Meskipun rebah karena serangan angin puting beliung, bambu tetap tegar berdiri. Selain karena akar yang kuat, batangnya juga mampu bergoyang bersama angin; mengeluarkan desis suara mengikuti irama angin. Sementara pohon yang memiliki batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin. Inilah yang disebut fleksibilitas. Bambu menyimpan banyak inspirasi bagi kita. Bambu sebagai tumbuhan lemah dan diremehkan tidak menghalanginya berekspresi. Bambu mampu mengekspesikan diri menjadi sosok yang kukuh namun lentur dan kaya manfaat. Dengan kemampuan ekspresi yang kuat dan unik maka kita akan berhasil menjadi yang terbaik, minimal di komunitas kita. Fleksibilitas atau kelenturan bambu mengajari manusia bagaimana mampu beradaptasi pada lingkungan yang ekstrim sekaligus. Saat arus masalah datang, kita perlu bersikap lentur, tidak menentang atau hanyut atau bahkan lari darinya. Seseorang yang berkarakter bambu akan tetap eksis, menampilkan lambaian indah dan terus memberi manfaat. Hanya orang yang tetap eksis jati dirinya dan kukuh pendiriannya yang bisa memberi banyak manfaat bagi lingkungan. Bila kita ingin mampu memberi manfaat sebanyak mungkin bagi lingkungan kita, maka kita perlu mempelajari karjater yang berani berekspresi secara maksimal, fleksibel menghadapi tantangan dan tak peduli dengan masa lalu. Ketika ditiup angin kencang, bambu akan merunduk. Setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali.