Sinopsis :

Senja telah menjadi saksi tanpa suara dari kisah bahagiaku. Saat setiap kali aku tertawa bersamanya, mencipta momen terindah di bayang-bayang senja. Sajak-sajak cinta kita ukir di punggung pantai. Tak peduli sang jingga menyinyir iri pada bahagiaku. Juga pelukan yang mengiringi hirapnya mentari hingga datanglah malam bersama pasukan bintangya. Namun, senja tak selamanya indah. Dia pergi tanpa jejak. Memberi beban di punggungku sejuta kenangan. Aku terus menunggu dan menunggu. Menanti kepulangannya yang entah kapan. Hingga rindu menjadi lagu pengiring setiap detik hidupku. Aku rindu bersanding dengan tubuhnya yang mampu menjagaku itu. Aku tetap menunggu. Menantinya di bawah senja ini lagi. Berharap kutemukan dirinya kembali menemuiku seperti senja-senja kemarin. Mencari malam hanya berdua dengannya. Bukan malah mengingat-ingat kenangan itu sementara aku harus berjuang untuk bertahan. Namun mengapa kenangan itu selalu mengusikku?

Dan setelah beribu musim aku menunggu, akhirnya dia datang. Dia kembali. Dia yang lama kutunggu itu menampakkan dirinya. Senyum itu hadir lagi di bawah senja. Namun aku salah. Dia tak sepenuhnya kembali untukku. Dia kembali membawa pengkhianatan yang sungguh menghardik batinku, mengusik air mataku, bahkan meremukkan kalbuku. Seseorang telah berhasil dia pilih untuk persinggahannya, bukan diriku. Bukan aku yang terlalu mencintainya ini. Senja itu adalah senja terakhirku melihatnya. Bukan bersamanya seperti dahulu kala. Namun, melihat dia bahagia bersama yang lain.