Sinopsis :
Syakir hidup tanpa kehadiran seorang Ibu yang meninggal dihari kelahiranya, Syakir hanya hidup bersama kasih sayang dari Ayahnya saja, namun hal itu membuat Syakir hidup menjadi remaja yang memiliki sifat bijaksana dan dermawan, sehingga Syakir begitu dikagumi oleh setiap orang yang mengenalinya apalagi kaum perempuan.
Syakir sangat mendambakan kedatangan bulan dimalam hari. Tiada yang paling indah bagi Syakir selain menatapi bulan dimalam hari yang mampu menjadi penenang hatinya dan menerangi kesepian hatinya. Namun ternyata perjalananya membuat sikap Syakir yang dermawan dan bijaksana pudar begitu saja dikala Syakir mengenal Naura, Syakir menganggap Naura sebagai bulan yang selalu ia dambakanya. Syakir sangat mencintai Naura, begitu pun dengan Naura yang juga memiliki rasa yang sama dengan Syakir.
Syakir dan Naura saling mencintai, dan balasan Naura untuk cinta pertamanya Syakir, membuat Syakir lupa arah, Syakir menjadikan Naura sebagai arah hidupnya, sebagai matahatinya, dan sebagai bulan yang dapat digenggam olehnya.
Namun permasalahanya terjadi disaat Syakir berhasil menggenggam cinta Naura, kala itu kenyataan pahit membuat hubungan Syakir dan Naura harus terpisah, dan bagaimanapun, juga dengan cara apapun, hubungan mereka tetaplah harus terpisahkan. Meskipun sulit, tetapi pada akhirnya Naura pun bisa menerima kenyataan itu dan terpaksa menikah muda dengan orang lain yang dipilihkan oleh ibunya. Tapi bagi Syakir untuk merelakan Naura meninggalkan hatinya sangatlah sulit, sehingga Syakir pun mencari berbagai cara untuk dapat mengikhlaskan Naura kepada orang lain.