Dari Titik Nadir

Setiap orang akan selalu memiliki kisah dan luka tersendiri yang mungkin saja tidak ingin banyak orang ketahui. Dengan siapa dan seperti apa detailnya, adalah dua pertanyaan yang selalu saja membuat sebagian orang kesulitan untuk menjawabnya di muka umum.

Manusia selalu saja membingungkan, ada bagian dari mereka yang memilih untuk menyimpan semua lukanya rapat-rapat atau menggoreskannya lewat kata-kata yang tidak biasa. Bila seseorang yang biasa mengatakan “aku terluka”, ada beberapa orang juga yang lebih memilih untuk diwakilkan oleh bulan, senja, bahkan hujan. Buku Dari Titik Nadir ini juga berisi sebagian rasa yang tidak mungkin dibicarakan secara langsung dan nyata. Sembari ditemani rindu dan keseharian yang biasa-biasa saja, puisi-puisi biasa yang tertulis di buku ini pun tercipta dan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan sebelumnya.

Di dalam buku ini sudah tertulis lebih dari 70 puisi dan sajak yang mungkin saja dapat menghibur dan menemani para pembaca pada waktu luangnya.

Terimakasih