Sinopsis :

Di gereja Gea menemukan sebuah novel tebal, yang kemudian mengantarkan dirinya ke demensi lain. Di tempat barunya ini Gea menjadi pegawai perpustakaan sebuah perguruan tinggi. Menggantikan pegawai lama yang mundur, karena ruang kerjanya dianggap angker. Repotnya setiap berangkat kerja Gea selalu melihat kerusuhan orang atas dan bawah. Orang bawah diisukan suka menjarah toko milik orang atas. Suatu hari Gea ditemui oleh seorang tua dan diberi sebuah salib. Salib itu diyakini milik St Peter yang hilang dicuri orang. Salib penuh misteri ini ternyata dicari banyak orang. Orang percaya salib St Peter itu mendatangkan keberuntungan. Jika salib itu diberikan kepada Gea karena gadis itu memiliki tanda khusus yang ditangkap oleh si pemberi, maka Gea wajib menyimpannya dan memastikan keaslian salib itu. Di luar itu ada salib tiruan berisi mantera jahat yang dapat mempengaruhi orang saling membunuh. Di tempat asalnya orang takut kena kutuk jika menanyakan asal-usul salib itu. Menyimpan benda itu hanya membuat hidup Gea tidak tenang. Bahkan harus berurusan dengan polisi gara-gara tiga orang meninggal secara aneh dikaitkan dengan salib miliknya. Menyusul seorang profesor arkologi, ditemukan di ruang kerjanya sudah menjadi mayat. Di tubuhnya penuh gigitan binatang buas, karena penasaran ingin meneliti keaslian salib itu. Gea terpaksa bertemu dengan pimpinan orang color, paranormal yang disegani itu menjelaskan, pemberian salib itu bisa diartikan Gea dipilih untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi orang kota. Keributan yang terjadi itu perbuatan seorang penyihir hitam bernama Tamara yang tinggal di demensi lain. Untuk menangkal akibat sihir itu Gea harus membunuh Tamara, tetapi harus menemukan pintu yang diyakini berada di salah satu lempengan kaca. Lewat bantuan seorang polisi Gea berhasil masuk ke tempat Tamara. Di tempat baru Gea selalu dikejar-kejar orang,