Masjid Impian


Harga : Rp.81,900

Berat : 500 Gram

Penulis : Ayrindika prasetio

Jumlah Pembelian




Sinopsis :

Dalam hidup, ada kalanya kita berjuang lebih keras untuk mencapai cita-cita kita selama ini. Riyan memang bukan anak konglomerat. Profesi ayahnya, sebagai tukang bangunan. Bekerja membuat rumah, ruko dan lain sebagainya. Riyan putra sulung dari pak Tarmo. Di sekolah, Riyan memiliki prestasi yang luar biasa. Namun sayang, prestasi yang diraih oleh Riyan, belum menjamin pendidikannya. Hal itu terbukti, saat Riyan harus bekerja keras siang dan malam, tanpa mengenal lelah. Demi mengejar cita-citanya itu. Usai mengikuti ujian nasional tingkat SMA. Riyan ikut bekerja bersama ayahnya. Riyan menjadi kuli bangunan. Dibawah sinar matahari terik, ia menguras keringat. Bekerja, mengaduk semen. Mengangkut batu-bata. Apa saja, yang bisa ia kerjakan. Setelah Riyan dinyatakan lulus UN, dan juga lulus sebagai mahasiswa jalur undangan. Riyan bekerja lebih keras lagi. Mengumpulkan pundii-pundi rupiah, untuk membayar biaya kuliahnya dan kehidupan ketika di kota nanti. Siangnya bekerja menjadi kuli bangunan, malamnya menjadi karyawan bakso di tempat pakdenya. Pekerjaan itu dilakukan Riyan dengan ikhlas, penuh perjuangan. Dua bulan Riyan bekerja sebagai kuli bangunan. setelah mendekati hari daftar ulang bagi mahasiswa jalur undangan. Riyan pergi ke Padang, tempat dimana ia akan menuntut ilmu di perguruan tinggi, di kota Padang. Perjuangan Riyan belum berakhir. Di Padang, Riyan ikut berjualan adik ayahnya. Di sana Riyan tinggal. Sehingga tidak memikirkan biaya kos dan uang makan. Kehidupan Riyan di kota penuh perjuangan. Pulang kuliah, langsung bekerja. begitulah aktifitasnya sehari-hari. Hingga akhirnya, RIyan bertemu dengan ustadz Abdullah. Riyan tertarik belajar irama tartil dengan ustadz Abdullah.