Sinopsis :
Sejauh apapun Kau melangkah, sekeras apapun kau menutup telinga dan mata, Hati dan kehidupan takkan pernah melupakan fase yang pernah di laluinya. Dia akan kembali suatu saat nanti, dengan cara yang berbeda.
Namanya Raina atau Ai, lengkapnya Isti' Raina Faraasy dan Raheza atau Jesen, lengkapnya Jesen Yohaner. Mereka berdua sepasang sahabat, meski berbeda keyakinan, namun banyak kesamaan pada mereka, salah satunya hujan. Awalnya, mereka bertemu di sebuah Taman berumput hijau yang tak lagi terurus, yang satu sama lain memiliki permasalahan cinta dan hati. Mereka saling bercerita dan berjanji akan bersahabat. Pohon besar dan bangku kayu tualah yang menjadi saksi komitmen persahabatan mereka yang mereka tulis tepat di bangku kayu tua tersebut. Hari terus berganti, musim terus berjalan dan berlalu, dan persahabatan mereka tetap utuh, dalam suka dan duka yang juga saling mengenal satu sama lain sifat baik atau pun buruk, meski keluarga sahabatnya menentang keras persahabatan itu. Perlahan-lahan, cobaan berupa masalah pun datang di hidupnya. Dan ironisnya lagi, Ayahnya yang menghempaskan ke dalam hidupnya, dalam ke tidak berdayaan dan kehampaannya itu. Belum-belum masalah selesai, Masalah demi masalah pun menghampirinya lagi. Terlebih, wasiat itu semakin dekat di hidupnya. Hingga tabirpun terkuak satu-demi-satu dan semakin mengguncang hidup mereka. Ketika cinta berada dalam cinta-Nya, percayalah, ada keindahan dibalik rencana-Nya.
Hujan, suatu kesederhanaan yang membawa bahagia dan damai. Sadar atau tidak, hujanlah yang mengajarkan untuk jujur pada hidup, pada diri sendiri dan tidak untuk munafik. Kerana meski dalam kepahitan, perih dan sakit, semuanya tampak dan mengalir bersama hujan. Bagai tangan Tuhan yang mengusapnya hingga ke dalam hati kecil dan jiwa yang seakan menenangkan.