Ibaratnya orang-orang yang menunda kebaikan dan memelihara keburukan. Padahal urusan hati bukan permainan. Jadi, pada akhirnya saling menyakiti. Ada juga beberapa orang yang berhasil melalui semuanya dan naik kelas pada ujian berikutnya. Ada juga yang bertambah dewasa dan makin bijak memaknai hidup. Ada juga yang kehilangan kewarasan dan memilih mengakhiri hidup. Semuanya terangkum dalam buku kehidupan masing-masing. Tinggal pilih mau digores pakai tinta warna apa. Merah, hitam, putih?

Sifa tercatat sebagai salah seorang mahasiswi di dua kampus berbeda. Pertama, di jurusan Seni Design Grafis di Universitas Harapan Bangsa. Kedua, di jurusan Psikologi kelas non regular di Universitas Indonesia. Sifa hampir tidak ada waktu yang luang untuk memikirkan apa yang disebut orang dengan cinta-masa-muda. Ia selalu sibuk dengan rutinitas hariannya. Seperti hari-hari sebelumnya, kali ini Sifa memperoleh sebuah pesan yang berisikan curahan hati dari sebuah akun yang tidak dikenalnya. Peristiwa itu bermula dari keisengan Sifa yang membuka sesi curhat untuk teman-teman di dunia maya. Sifa ingin mendengarkan orang lain lebih banyak untuk belajar memahami. Dosen Sifa yang seorang Psikolog anak yang menyarankan hal tersebut.

''"Hmm''sebuah pesan dari Pe..la..cur Tu..han''?''', Gumam Sifa mengeja nama akun tersebut.

Sejak perkenalannya dengan orang-orang dari dunia maya yang menceritakan masalahnya dengan dia yang bahkan tak saling pernah bertemu muka, orang-orang yang ingin berbagi kisah dan ibrah tentang kehidupan. Lewat kotak maya, ruang chat tempat sifa membaca kisah orang-orang itu, hingga suatu hari ada peristiwa yang mengubah Sifa dan mengguncang imannya.